Sekarang gue denger berita 21 situs pelanggar hak cipta ditutup oleh Menkominfo-Menkum HAM, kabarnya 21 situs itu isinya melanggar hak cipta. Oke, situs-situs tersebut emang melanggar jadi perlu ditindak tegas! Gue salut, cuman untuk nutup 21 situs itu! Gue gak seratus persen percaya dengan media, tapi gue juga gak tau dari sisi pemerintah kita gimana cara mereka menghadapi masalah ini. Gue yakin banyak dari mereka yang ahli dalam hal ini, khususnya jaringan internet yang sekarang kita pakai sekarang. Darimana dana yang diperoleh untuk memblokir situs-situs? seberapa besar yang dikeluarkan?

Pertanyaan Gue,

1.  Gimana sih caranya Menkominfo-Menkum HAM memblokir situs itu?
2.  Kok cuma 21 situs itu? untuk situs lain yang melanggar hak cipta?
3.  Gue tahu itu situs-situs ada yang sudah beredar bertaun-taun, responnya baru sekarang?


Gue sih gak tau gimana teknisnya, tapi kejadiannya sekarang situs-situs yang katanya diblokir itu masih saja bisa diakses. berita media massa tentang aksi blokir situs-situs tersebut hingga sekarang masih bisa gue bilang sekedar omong kosong! keluar duit lagi dong kalo mau blokir ulang?

Pertanyaan Gue,

1. Cara kerja akses internet dari negeri kita ini seperti apa? dari user sampai ke server situs?
ada gak pemerintah nyampurin hal ini jadi setelah Internet Service Provider - Pemerintah - Internet?
setau gue untuk yang beli domain di pihak lokal masih bisa di antisipasi, tapi kalo udah luar negeri yang bahkan negara kita gak ada jalin kerjasama ataupun ada undang-undang kebebasan yang berbeda disana. mau apa?


Blokir Search Engine Luar!
Bikin Search Engine khusus pengguna negeri ini sebagai filter kalo mau!
Gue yakin negeri ini mampu membuat sendiri, memang memanfaatkan yang sudah ada tidak ada salahnya, tapi ketika kita mulai bergantung dan seperti tidak ada pilihan lain.

Internet dicampur dengan hukum negara? gimana pendapat kalian?
Masi inget dengan aktivis internet yang dikabarkan mati bunuh diri itu? si Aaron Swartz. Coba cermati sedikit aksi yang sudah dia lakukan!


Gue yakin 80% pengguna internet menghabiskan 50% aktivitas internetnya untuk mencari bajakan.

Btw, segala pertanyaan gue diatas kalo ada yang bisa jawab, tulis di komentar yah, sama source yang mendukung. biar kita sama-sama belajar. dan menggali opini dan fakta yang ada saat ini.. ceilah!

Update : 8 September 2015
Gue rasa ISP di Indonesia udah makin pinter, buktinya DNS Google sekarang gak bisa gue pake, lo tau kan DNS yang (8.8.8.8);(8.8.4.4), sekarang udah kudu make DNS default punyanya ISP, walaupun masih bisa diakal-akalin pake VPN, dan cara paling mudahnya ya pasang aja aplikasi DNSCrypt buat mengenkripsi transfer keluar masuk data dnsnya. gue udah nyobain dan emang works! Daripada mencekal situs google.com para ISP justru mencekal DNS Google yang berfungsi menerjemahkan alamat situs jadi IP. DNS google ini banyak dipakai karena emang pengguna di indonesia gak mau internetnya kena "internet-positif" ataupun nawala, karena situs-situs favorit mereka itu yang diblokir! Malah landing page yang diterima waktu gue ngunjungin situs kangismet.net malah disuruh ngehubungin provider! Joss gandoss!

ISP sudah cukup nyiksa! Lo pernah baca tentang buku George Orwell yang judulnya 1984? Gimana kalo internet itu sudah dimanipulasi outputnya? kok gue skeptis gini yah. Kenapa gue gak dikasih pilihan untuk akses situs yang gue mau, kan gue bisa ngunjungin kantornya untuk buka akses gue? atau ini kebijakan sepihak tanpa peduli konsumen? Egois?

Pertanyaan Gue,
1. Siapa sih yang menentukan situs itu patut diblokir atau enggak?
2. 

DNS Google bro! dan DNS lainnya gak bisa dipasang! otomatis kayak perpus yang bisa lo akses ya cuma perpus punyanya ISP.  Daftar situsnya yang boleh diakses tergantung ISP!

Jangan sampe deh, ntar kita ngomong kontra sedikit aja udah diblokir!

Update: 23 Oktober 2015

Pertanyaan gue lagi..
1. Apa yang terjadi ketika seluruh dunia sepakat untuk memisahkan dunia nyata dan dunia maya?
Jadi apa yang terjadi di dunia nyata, dan sebaliknya tidak akan pernah berhubungan langsung, dan apapun yang terjadi di dunia maya bisa gue bilang bebas sebebasnya.

Gue mikir, malah semua orang pake akun anonim, pake avatar bukan foto dia sendiri, segalanya soal branding, foto lo, foto gue, idenditas gue dan idenditas lo juga jadi anonim. bayangin!
Lo mungkin terkenal di dunia nyata, tapi ketika lo di dunia maya, lo bukan siapa-siapa gitu juga sebaliknya.

2.  No Rules on it, STAMP!

Pembelajaran:
Internet Censorship (wiki)
The Future of Internet Freedom