Internet, tempat banyak informasi mulai dari yang guna sampe gak guna sama sekali. Percaya atau enggak, orang sekarang mungkin gak bisa jauh dari internet, gue yakin lebih dari 50% akan berkata itu memang benar, dan yang lain skeptis. It's okay. tapi bagaimana untuk membedakan informasi yang benar-benar kredibel dan yang tidak? Disinilah muncul sebuah ide untuk mengkategorikan tepatnya mengorganisir semua artikel, topik, dan semua hal yang menarik diluar sana, untuk mengumpulkan informasi.
JUNK! alias sampah entah itu berupa sebuah foto selfie lo doang, atau sekedar update status keluh-kesah akibat dunia. kemaren, gue gak tau seberapa banyak foto yang udah diunggah di sosial media, atau ratusan jam video yang udah menuh-menuhin youtube, atau bahkan email-email sampah yang nyuruh gue subscribe dan hasilnya cuma bikin inbox email gue jadi meluap.
Volume informasi yang ada di internet terus bertambah, bahkan gue rasa pertumbuhannya bikin kita susah untuk memilah, "bagai mencari jarum di tumpukan jerami". Gue juga sedikit jadi rada bingung bedain yang mana akun-akun palsu sama akun real, entah pas gue terima nikahnya sekedar add friend atau share post, tiba-tiba beberapa hari kemudian gue dihujani oleh posting-posting promosi jualan, bukannya gue iri, tapi yang begitu juga gak satu dua orang, Gak jarang gue tergoda untuk pencet report as spam! maap! :P
Ada juga waktu dulu gue susah untuk mengetahui siapa aja yang ada didalam sebuah foto, fitur tag yang sangat membantu itu juga salah satu tanda bahwa internet terus tumbuh dan semakin pinter untuk mengolah datanya, bahkan google aja terus aja berevolusi buat deteksi spam dengan algoritma yang namanya imut-imut itu (citation Google Algorithm History). Memang, untuk mengolah data supaya jadi gampang ditemukan, dibaca, dan relevan gue rasa butuh waktu, jadi ketika detik ini ada yang posting blog, ada yang upload foto keren atau bahkan karyanya di unggah ke internet, apakah semua data yang real-time itu langsung diolah, kalo perlu diteliti, siapa yang tahu berapa banyak data baru yang udah lahir dalam hitungan detik?
Entah itu dari kita-nya, perangkat akses kita, atau apapun itu, bikin kita sedikit struggling dalam memisahkan yang spam dan teman, berita penting atau isu kampungan, dan banyak hal selain hitam putih dan abu-abu diluar sana yang bikin kita jadi addicted sama internet. Tanpa kita sadari kita sudah tenggelam dalam dunia data, menurut gue sih semakin banyak data secara umum akan semakin banyak kesempatan didalamnya.
WHAT?
Kurator adalah pengurus atau pengawas institusi warisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran seni, galeri foto, dan perpustakaan. Kurator bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan. (citation: wikipedia).
Kalo yang gue bahas ini kurator digital (baca: digital curator) (citation: wikipedia), tapi karena ini emang jadi sebuah pekerjaan diluar sana, gue bahas yang sehari-hari kita perlukan aja.
Kurasi adalah tindakan individu dengan hasrat untuk daerah konten untuk menemukan, mengontekstualisasikan, dan mengatur informasi. Kurator memberikan update yang konsisten tentang apa yang menarik, terjadi, dan sejuk di fokus mereka. Kurator cenderung memiliki titik unik dan konsisten pandang-menyediakan konteks yang dapat diandalkan untuk konten yang mereka temukan dan yang telah mereka atur.
Kurator adalah pengurus atau pengawas institusi warisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran seni, galeri foto, dan perpustakaan. Kurator bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan. (citation: wikipedia).
Kalo yang gue bahas ini kurator digital (baca: digital curator) (citation: wikipedia), tapi karena ini emang jadi sebuah pekerjaan diluar sana, gue bahas yang sehari-hari kita perlukan aja.
Kurasi adalah tindakan individu dengan hasrat untuk daerah konten untuk menemukan, mengontekstualisasikan, dan mengatur informasi. Kurator memberikan update yang konsisten tentang apa yang menarik, terjadi, dan sejuk di fokus mereka. Kurator cenderung memiliki titik unik dan konsisten pandang-menyediakan konteks yang dapat diandalkan untuk konten yang mereka temukan dan yang telah mereka atur.
WHO?
Secara gamblangnya, sepinter-pinternya sebuah algoritma, software, atau apapun itu tidak bisa melebihi kapasitas terhebat yang dimiliki oleh manusia. Ketika mesin sudah melambat, ketika itulah manusia menjadi tombak paling penting. Pernah gak mikir bahwa kita telah dimanfaatkan untuk hal ini, Gue rasa secara tidak langsung itu adalah kita semua yang menggunakan internet adalah sang kurator. Jadi ketika lo sebenernya ngebookmark link trus dikasi folder sesuai topiknya, atau sekedar daftar blogwalking doang, lo secara tidak langsung melakukan aktivitas ini. Tapi yang gue tekankan apakah kita udah memaksimalkannya, dan ngapain juga kita harus jadi kurator yang baik?
WHY?
Pernah gak lo nemu sebuah topik menarik yang ada diberita atau sekedar bahasan di blog, terkadang kita pengen menyatukan semua topik menarik itu jadi satu kesatuan, misal ada dari sosmed yang pengen lo coba masukin untuk memperkuat pendapat lo, atau lo ngerasa ada konten baik dari artikel, gambar, dan pendapat orang-orang dari sosmed kalo digabungin jadi sebuah konten yang "sempurna" menurut lo, sebuah topik dengan gabungan konten yang terorganisir jadi lebih enak kan buat dibaca, apalagi kalo kita berbagi dengan semua orang, apa yang sudah kita kumpulkan.
WHERE?
Kira-kira dimana sih kita bisa mengaplikasikan hal ini? Gue rasa dunia pendidikan perlu banget nambahin satu mata pelajaran atau mata kuliah tentang ini, namanya juga pencarian informasi, pencarian data, mengidentifikasi hal yang ada di internet bisa jadi hal kecil yang sering dilupakan, kan tinggal search doang? kan ini dan kan itu? yah alasan klasik! :P
Dimana ada tempat terbaik bagi gue atau lo untuk menemukan informasi yang gue mau, dan dimana gue akan menyimpan semuanya trus bisa gue akses dengan mudah ketika gue pengen lagi?
HOW?
Cara terbaik adalah menggunakan feedly, sebuah agregrator gratis yang bikin lo bisa ngikutin semua berita dari blog yang kamu masukin dan bisa di organisir sesuai kontennya. Jadi misal lo punya daftar blogwalking sendiri, jadi lebih mudah, dan bisa dibedain sesuai yang lo pengen. Cara pakai feedly
Cara lainnya ketika lo mencari blog, website dan artikel ini bisa juga lewat hashtags di twitter. Jadi Apapun bidang kamu, atau yang kamu cari, ada sebuah hashtag twitter diluar sana yang emang dipakai para professional untuk berbagi informasi aktual. Nih malah ada orang yang ngumpulin hashtag
Ada banyak cara untuk dapetin informasi, kalo kamu punya cara khusus buat manajemen informasi yang tumpah-tumpah itu, ya gue lebih seneng kalo lo udah punya cara favorit lo sendiri. Tapi yang gue tekankan disini adalah kita harus punya rencana sendiri tentang manajemen informasi ini, paling enggak sekarang mikir deh. Lagian dengan informasi yang banyak banget itu, orang yang gak punya cara khusus buat manajemen informasi (baca: curation plan) bakal memilih untuk menghindari informasi baru dan tools buat mudahin mereka.
Ada empat poin penting, yaitu belajar dari yang orang lain, ikuti jalan lo sendiri, perhatikan pola, dan sisanya tetap konsisten sama poin-poin sebelumnya.
You Are The Content You Publish
You Are The Content of Your Collections
Yes, You Are!
~fin~
BONUS GAME!
Gue nemu sebuah game CURATE: The Digital Curator Game, sebuah game dari DigCurV yang didesain sebagai latihan yang mendorong pemain untuk menempatkan diri mereka dalam skenario proyek digital untuk mengatasi masalah dan tantangan yang muncul ketika dia terlibat dengan kurasi digital dan pelestariannya. Gue lihat dokumentasi waktu mainnya disini. Untuk Detailnya bisa lo baca FAQ, Gamenya mirip monopoli, awalnya gue kira juga ini versi software, ternyata harus di print dulu, cara dapetnya tinggal signup trus ntar dikirimin email link downloadnya. Bagi lo yang mau nyobain game ini, silahkan infonya disini.
Pengen Coba Baca?
1. Mashable (Curator)
2. Wearesocial.net (Digital Social Mobile Worldwide 2015)
3. Fastcompany (Content Curator are new Superheroes Web)
4. Ezanga (Content Curation as a social Media Filter)
5. Infodocket (How Large Digital Universe Grow)
6. Socialmediatoday ( 17 Best Content Curation Tools 2015)
7. Curata (Ultimate list of Content Curation)
8. Rivki Gadot & Ilya Levin (Digital Curation as Learning Activity PDF)
1. Mashable (Curator)
2. Wearesocial.net (Digital Social Mobile Worldwide 2015)
3. Fastcompany (Content Curator are new Superheroes Web)
4. Ezanga (Content Curation as a social Media Filter)
5. Infodocket (How Large Digital Universe Grow)
6. Socialmediatoday ( 17 Best Content Curation Tools 2015)
7. Curata (Ultimate list of Content Curation)
8. Rivki Gadot & Ilya Levin (Digital Curation as Learning Activity PDF)
26 Comments
ternyata ane sang kurator dunia maya hahaha
ReplyDeletehaha kurator yang bener atau belum nih?
Deletenumpang nyimak gan...
ReplyDeletesekalian nambah wawasan tentang apa aja yang ada...
silahkan disimak, asal jangan dimakan aja gan..
DeleteSempet bingung nih, ternyata ngebahas tentang cara memilah informasi yang benar ya. Internet kan gudangnya info dari yang bermanfaat sampai yang enggak. Dari yang isinya beneran sampai hoax.
ReplyDeleteKalo kita bikin daftar blogwalking gitu ternayata jadi kurator. Jadi gak sadar kalo selama ini berbuat kurator. Cara untuk mengatasi informasi berlebih mungkin cuma cari informasi yang aku suka aja, baru setelah info yang aku suka selesai aku baca baru aku cari informasi yang tersebar luas.
hmm.. iya juga sih, memilah informasi intinya, tapi ketika informasi itu lo dapet, lo kumpulin, lo share gak?
Deletetrus apa setelah sebulan-atau setahun lo bisa menemukan apa yang lo kumpulin kemaren?
kalo daftar blogwalking doang sih lingkupnya emang masuk, tapi masih ada arti yang lebih daripada itu.
tools yang gue kasi diatas (cek gambar yang banyak logonya itu), gue udah nyoba makenya, dan lumayan udah lama, ngumpulin informasi yang berguna jadi satu, dan bisa gue share, dan bisa jadi catatan buat gue selanjutnya.
ibaratnya lo nemu artikel A, trus artikel B yang juga terkait dengan artikel A, lagian ada sosmed yang bisa lo embed juga kedalamnya, jadi Artikel A+B+Sosmed belum lagi video di youtube dengan kaitan yang sama yang mendukung topik itu buat jadi tambah "sempurna".
kurator dalam dunia seni juga begitu, mereka memilih dan dipamerkan di pameran seni, tentunya dalam sebuah pameran ada sebuah tema tertentu dimana barang-barang seni dengan kaitan yang sama akan dipilih oleh si kurator. gitu sih
cmiiw
Iya, bener banget, sekarang banyak banget yang sering bikin sampah di dunia maya. Pas di klik infonya malah hoax. DABEL-DABEL.
ReplyDeletebener banget nih, terkadang suka gondok ketika cari informasi perkuliahan di internet alias googling, tetapi yang muncul malah informasi imformasi sampah kelas dagangan.
ReplyDeleteGue keselnya pas lagi cari artikel atau gambar tentang sesuatu hal. Yang nongol malah nggak sesuai artikel, terus ada juga foto orang selfie, bahkan banyak juga yang foto-foto negatif. Nyampah itu, kan. Tapi jadi nafsu. Emaap. :(
ReplyDeleteGue baru tahu Pinterest aja. Itu pun jarang make. Eh, ternyata ada banyak, ya. Ada feedly juga seperti yang lu bilang. :D
foto-foto negatif? itu foto yang kek gimana sih yog, kok bisa napsu *sokpolos*
Deleteoiya, gue juga habis nemu yog, kumpulan foto gitu.. judul artikelnya kalo gak salah sih pose-pose cowok ketika foto.. :D
hahahaha itu termasuk nyampah gak yah..hahahaha
haha, the most reccomended dari gue, sih feedly buat agregator blog biar terorganisir, trus diigo buat bikin notes di situsnya sekalian bookmarking, kalo ngumpulin info yang terkait bisa pake scoopit atau storify.
lagian kalo desainer ataupun seneng sama gambar, gitu yang gue baca lebih milih dragdis, atau pinterest sih.
gue setuju banget nih samasi yoga, gue juga kadang nemuin hal hal kaya gitu terus malah kadang kalau kita mau close dia kaya beri peringatan gitu yang katanya kita bakal nysel kalau nge close, ah elaah nyampang banget deh pakoknya ahaha
DeleteGini, ya. Gue sendiri kalo disuruh milih info di INTERNET itu males banget bro. Bukan soal gak mau tau informasi apa yg sedang hitz dan yg sedang rame-ramenya dibicarakan.
ReplyDeleteKunci memilh gue simple, misalnya berita politik. Sifat berita satu inikan monoton bgt, itu ke itu aja yg dibahas. Jadi, gue hanya membaca di mana yg gue ketemu. Inget, hanya membaca aja. Sisanya gue biarin. Guepun setelah itu gak berubah kepo dan nyari mana yg bener. Paling cuman bilang "Ow... Dia korupsi. Ow.... Dia ingkar janji. Ow... Dia jomblo."
Udah gitu aja. Makanya, gue males untuk yg kata lo mencari jarum dalam tumpukan jerami. Orang sudah menyalahgunakan teknologi demi kepentingan yg namanya Uang.
Hmm, milih info kan otomatis dibaca dulu, mau milih-milih juga kalo gue kan cuma perhatikan pola, seenggaknya bahkan judul aja kadang-kadang bisa bikin kita ngerti itu info atao berita niatnya ngapain.
Deletekalo nyari mana yang bener juga soal politik, gue rasa gak ada yang bener *smirking*, relatif sih ya.
kalo pengen sedikit ribet ya, berita yg bagus pasti punya sumber dan penulis yang juga bisa crosscheck trackrecordnya bahkan tinggal ketik nama doang di google. bahkan kalo lo sedikit usaha, berita-berita yang topiknya sama kalo disatuin kan keliatan yang mana bedanya. worthless? gue rasa enggak juga.. apalagi pas lo ngeshare list berita itu otomatis lo udah ngebantu orang-orang yang tersesat diluar sana akibat topik itu, setelah lo share mungkin yang lain juga ikut nambahin, dan otomatis lo nyari ditumpukan jerami juga gak sendirian.
Wah ini nih!!! Waktu itu saya mau banget belajar ini tapi masih blm paham. Makasih info lengkapnya ya :)
ReplyDeleteallright!
DeleteDulu dunia maya gak sekejam ini, dunia maya dulunya masih polos, eh sekarang udah makin banyak aja kejatahtan, cyber crime dan lainnya. Dan yang paling keselnya, misalnya kita mau download lagu, pas di klik "DOWNLOAD" eh rupanya ke direct ke iklan, kan bikin kesel. Saat ini internet banyak di gunakan orang sebagai ladang penghasilan, itu wajar sih, tapi kalo udah berlebihan kek gitu kita gak nyaman lagi browsingannya
ReplyDeleteNice posting! ;)
gue rasa, kalo pengen menikmati hasil "bajakan" (baca:pirated item), lo otomatis emang dimanfaatkan sebenernya, soalnya yang ngasi 100% gratis itu gue rasa tipis banget perbandingannya. kalo enggak di situs downloadnya dipasang iklan, atau link shortener yang ngebayar itu, atau waktu tiap download dia dibayar, kalo soal iklan tombol download itu mah, pinter-pinter kita aja bedain yang mana iklan yang mana yang bener-bener pencetan download. Gue juga gak suka sama iklan, makanya gue matikan iklan-iklan itu pake AdBlock/uBlock. kalo masangnya cuma sebiji dua biji sih gapapa, kalo situsnya udah kayak pasar iklan gitu gue yang gak seneng. haha
Deletewadh... kok kepala saya sakit ya. kurang begitu mngerti sih soal beginian. Yang pastinya saya dari internet mencari infformasi yang saya perlu aja. kalau memang kita ini kurator dunia maya. ya nggak masalah selama kita memang bisa memilih informasi bermanfaat buat kita sendiri atau mungkin orang lain
ReplyDeletebtw, itu sya nggak pake semua tuh situsnya. tahu cuma pinterest tapi ngak main itu.
arrghh, apa gue ya gak pinter jelasinnya.. haha
Deletebelajar yuk sama-sama, jangan sampe kita kehabisan yang namanya rasa penasaran akan sesuatu. :P
pernah gak lo bilang, "kok gue gak tau ya dari dulu","kok gue gak coba belajar atau nyoba dulu yah"...
karena lo tahu dari orang lain itu udah terlalu mainstream, kenapa gak kita aja yang mencari tahu duluan, trus kita kasih tau orang-orang, dan gue rasa lo akan bilang terimakasih sama dirilo sendiri, karena keputusan yang lo ambil, atau nyesel..hahaha
emang kebanyakan fungsi sih itu situs-situsnya, tapi ya kalo disesuaikan sama yang lo seneng lakuin ketika internetan, ya gue rasa salah satu bisa dipilih.
baru paham dan baru tau tentang kurator. jadi, kurator itu sejenis adminnya dunia maya kah?
ReplyDeletekeren juga kali ya kalau di kuliah beneran ada jurusannya. jurusan "pencarian informasi", satu fakultas sama jurusan SI
kurator ituuu... baeknya lo baca ulang lagi deh jev, :D
Deletehaha, pencarian informasi apa manajemen informasi juga gue gatau. tapi yang jelas kalo dibikin mata pelajaran khusus/matkul khusus ini gue rasa penting banget.
Kurator... hemm... artikel yang sangat menarik untuk dibaca dan disimak...
ReplyDeleteLumayan buat nambah ilmu pengetahuan tentang istilah-istilah... yang salah satunya adalah kurator... :D
Artikel yang sangat menarik...
Salam blogger...
Iya, Thanks udah mampir..
Deletewalaupun kurator digital yang sebenernya itu emang lebih rumit daripada ini, diluar sana udah jadi semacam kerjaan sih soalnya. Apalagi buat penelitian tentang suatu topik juga lebih enak ngumpulinnya kalo belajar ilmu ini. hehe
Selamat #HariBloggerNasional
Aku nggak paham soal kurator, serius. Udah baca tetep aja bingung. Aku baca komen tentang menggabungkan sebuah informasi malah aku nangkepnya gini, kurator itu nggak tau apa pokoknya sesuatu yang menggabungkan informasi-informasi dengan topik yang sama. Jadi kalau kita mau bikin topik sesuati, kita bisa ambil dari beberapa sumber yang relevan, menggabungkannya dan akan menghasilkan sesuatu yang 'sempurna'.
ReplyDeleteHalah, makin bingung :(
haha, yes sukses bikin bingung!
Deleteudah baca bagian "Pengen Baca?", linknya masih hidup kan..haha, gue ga pinter sih jelasinnya,
lo pernah tau kurator di bidang seni kan? Seniman bisa buat karya yang menurut dia hebat. Tapi kalo Kurator ga pengen karya itu dalam pameran, maka karya itu gak bakal ditampilin. Karena kita lagi berada dalam dunia internet, dimana karya-karya itu berserakan gak karuan, otomatis walaupun kesukaan kita beda-beda, pasti ada sesuatu yang kita bakal kumpulin dari sana, dan itu bahkan bisa dijadikan satu tema. nah koleksi lo itu yang sebenarnya sudah menjadi tindakan kurasi, walaupun gak secara umum, tapi lo udah memilah berdasarkan kriteria lo sendiri.
misal, gue suka baca buku fantasi, gue suka browsing tempat rekomendasi buku, yang gue temuin ada goodreads, bloggerbukuindonesia, kirkusreview,dll, dari sekian banyak tempat gue tau mana yang punya spesialisasi khusus dalam ngereview buku seperti yang gue pengen. nah ketika gue ngumpulin berbagai tempat, misal gue bikin jadi postingan, gue sampaikan juga opini gue, opini yang ada di sosmed, trus bisa digabung dengan pengalaman mereka yang udah ngumpulin beginian juga di youtube, atau yg lain, hasilnya kumpulan koleksi tempat yang gue punya otomatis berguna dong buat gue share, siapa tahu ada yang juga mencari hal yang sama. Nah, maka dari itu, ada beberapa tools yang mudahin, Storify, Scoopit, dll,
Sebenernya bisa-bisa aja nempel di blog, kasi informasi yang sama dengan yang kumpulin, bisa lo lihat postingan gue ini, ini juga salah satu hasil dari tindakan kurasi itu sendiri.
Contoh lagi, lo misal seorang web developer, tukang buat web gitu, trus lo kan ngerti web developer kalo belajar sekarang di tahun 2015 ini, jalan yang bener itu belajar yang mana sih, perlahan lo akan nemuin preprocessor HTML kayak Jade, trus CSS yang ditulis pake SASS, dan Grunt buat otomatisasi Tasknya, bahkan lo sadar bahwa CMS macam wordpress, mulai ditinggalkan, trus para webdeveloper pindah gunain static website kayak jekyll dengan posting yang ditulis pake markdown. Semua potongan informasi diluar sana sama potongan informasi yang lo punya juga bakal bikin orang lain terbantu misalkan lo share. Jadi mereka gak perlu tersesat lagi diluar sana ketika nemuin hasil kumpulan informasi yang lo punya.
Kalo masih bingung, dan serius pengen ngerti gue rasa, yang gue cantumin itu bisa dibaca juga, gue udah ngasih clue yang banyak biar bisa lo nyari tentang topik kurasi digital ini, silahkan lo aduk-aduk yang lain kalo pemahaman yang gue jabarin bikin lo gak paham.. haha
gw juga sering gitu gan,niat nya mau cari informasi malah keluar orang jualan,nasip deh
ReplyDeletePost a Comment
Ketika sebuah kalimat membentuk untaian makna baru, maka sebuah simbol akan terlihat.